Dua chapter terbaru Black Clover (377 dan 378) benar-benar jadi awal tahun yang manis buat para fans. Setelah sekian lama kita dapet side fight sana-sini, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba: duel Asta dan Yuno vs. Lucius. Dan kerennya lagi, dua chapter ini baru ngebuka babak awal dari pertarungan panjang yang kabarnya bakal berlanjut sepanjang sisa rilisan di Jump GIGA.
Selama ini, hampir nggak ada komplain dari fans soal chapter-chapter ini. Dan kalaupun ada, paling cuma remeh-temeh aja. Bisa dibilang inilah dua chapter terbaik yang keluar sejak Black Clover pindah ke GIGA.
Ada beberapa fans mungkin agak kecewa karena side fight anggota Black Bulls lain kelar cuma dalam satu panel. Tapi ayolah, kita udah nunggu pertarungan utamanya. Dan jujur aja, aku lega Tabata mutusin buat langsung ngebut ke konflik Asta-Yuno vs. Lucius. Soalnya, di manga lain kayak My Hero Academia, Horikoshi (pengarangnya) sempat muter lama ngasih panggung buat banyak karakter—bagus sih, tapi kadang malah ngurangin fokus di pertarungan utama Deku vs. Shigaraki.
Sempet waswas juga kalau Black Clover bakal “nyontek” pola kayak gitu, tapi untungnya enggak. Kita langsung dapat duel puncak! Emang aku suka banget pace cerita yang cepet kayak gini, apalagi ini sesuai sama gaya Black Clover sejak awal.
Visual yang Lebih Kece di GIGA

Sejak pindah ke GIGA, aku merasa Yuki Tabata dan ceritanya makin keliatan bebas bereksplorasi. Setiap chapter rasanya selalu punya double spread yang supercantik. Meski kita tahu itu bakal ada di setiap chapter, sensasinya nggak jadi berkurang sama sekali—tetep bikin merinding tiap muncul.
Aksi di chapter-chapter ini juga terasa padat, tapi gampang diikutin. Pas masih di Weekly Shonen Jump, kadang artwork di beberapa momen pertarungan suka bikin pusing. Tapi di sini, semua serba jelas dan detail.
Pertarungan Bikin Nostalgia
Bagian yang paling bikin aku teriak “HELL YEAH!” tentu aja waktu ngeliat Asta dan Yuno, dua anak yatim piatu dari Desa Hage, udah segitu kuatnya. Rasanya mirip kayak nostalgia pas mereka dulu ngalahin Licht.
(Spoiler) Highlight Chapter 377-378
- Asta Zen Tercepat: Di sini Asta nunjukin Zen paling cepet yang pernah dia lakuin. Dia bisa ngelempar Demon Slayer Sword secepet kilat sampai Lucius aja hampir nggak sempet bereaksi.
- Kerja Sama Asta & Yuno: Kecepatan mereka udah gila-gilaan. Mereka berdua nyaris bisa saling ngikutin, dan Lucius sendiri sampe kelabakan.
- Lucius Pakai Kekuatan Dark Triad: Sementara itu, Lucius seolah cuma “iseng” aja nyoba kekuatan Dark Triad. Bikin kita curiga, ini mungkin bukan Lucius asli atau dia emang lagi nyoba medan dulu. Mustahil villain utama yang eksis dari awal tiba-tiba keok gitu aja.
- Boss Level Feels: Seperti main game RPG, Lucius duduk di singgasananya, Asta dan Yuno naik platform-nya, dan mereka “ngebantai” Lucius. Tapi tentu aja, abis ini kemungkinan besar si bos bangkit lagi dengan bentuk yang lebih kuat.
Di akhir, kelihatan Lucius kabur setelah ngomong soal “empat detak jantung” (empat heartbeat?), pertanda besar kalau ini belum selesai. Trus kalau Dark Triad beneran muncul, besar kemungkinan kita bakal liat bala bantuan buat Asta dan Yuno juga—bagian yang paling bikin antusias.
Charmy Bisa Jadi Kunci?
“Gimana caranya mereka balik bertarung kalau mana mereka udah tiris?” Nah, di sinilah Charmy mungkin berperan. Di chapter ini pun Yuno sempat nyemil makanan buatan Charmy. Jadi bisa aja Charmy bakal ngasih “buff” buat yang lain, mungkin termasuk Noelle (ayolah, #TeamNoelle!).
Lucius “Gaslighting” Asta
Yang menarik, di dua chapter ini Lucius nyoba nyerang mental Asta dengan bilang kalau kejadian Sister Lily adalah salah Asta. Level manipulasi mentalnya lumayan kejam, beda dari musuh-musuh sebelumnya yang cuma bikin Asta marah. Tapi di sini, Asta tetep kalem. Kalau ini kejadian di arc-arc awal, mungkin Asta langsung meledak. Ini nunjukin banget perkembangan karakter Asta yang kerap kurang diapresiasi.
Sedikit Harapan untuk Yuno
Kalau boleh request, aku pengen Yuno lebih “sinis” sama Lucius. Misalnya dia bukannya teriak biasa, tapi ngomong sesuatu yang menusuk kayak, “Gimana rasanya jadi dewa palsu yang takut kalah?” sambil senyum licik, gitu. Momen singkat kayak gini bakal keren buat kontras sama Asta. Tapi ya, ini murni pendapat iseng.
Adrammelech Masih Misterius
Dari awal dia nonton aja. Waktu Lucifero kalah, dia nonton. Waktu Lucius ngos-ngosan, dia tetep jadi “penonton setia”. Seakan-akan dia semacam komentator yang ngelihat semua pertarungan dari sudut pandang bird’s-eye. Pastinya Tabata udah nyiapin peran besar buat dia.
Kesimpulan
Singkatnya, seneng banget rasanya ngelihat Asta dan Yuno lagi ngelawan Lucius setelah sekian lama. Dari segi cerita, pace, dan visual, dua chapter ini bener-bener nendang.
Buat yang belum baca, Black Clover chapter 377 dan 378 udah bisa dibaca di aplikasi resmi Shonen Jump atau Manga Plus.
Sumber thumbnail: Weekly Shonen Jump
Cuplikan gambar: Crunchyroll
© 2015 Black Clover oleh Yuki Tabata/SHUEISHA Inc.
