“Tinggal Satu Hal yang Harus Dilakukan”: Sutradara Ghost in the Shell Beri Sinyal untuk Film Ketiga?

“Tinggal Satu Hal yang Harus Dilakukan” - Sutradara Ghost in the Shell Beri Sinyal untuk Film Ketiga?

Di sebuah acara bincang-bincang spesial untuk perayaan remaster screening Ghost in the Shell dan Ghost in the Shell 2: Innocence, sutradara legendaris Mamoru Oshii ditanya soal kemungkinan membuat film ketiga. Jawabannya? “Ya, tapi dengan satu syarat.”

“Ada sesuatu yang ingin saya lakukan di film ketiga. Tinggal satu hal yang harus saya selesaikan. Kalau saya bisa melakukannya, saya ingin membuat film itu.”

Kalau film ketiga ini benar-benar terjadi, sayangnya kita nggak bakal mendengar suara khas Atsuko Tanaka lagi, karena beliau telah meninggal tahun lalu. Oshii mengenang bahwa ia nggak sering ngobrol secara pribadi dengan Tanaka, tapi mengakui betapa mendalamnya peran sang aktris:

“Saat dia berdiri di depan mikrofon, dia menjadi Motoko. Bagi saya, dia adalah Motoko itu sendiri. Tapi saat kita ngobrol di lorong, dia hanyalah seorang wanita bernama Atsuko Tanaka.”

Ghost in the Shell director Mamoru Oshii next to Batou voice actor Akio Otsuka
Ghost in the Shell director Mamoru Oshii next to Batou voice actor Akio Otsuka

Ghost in the Shell 3: Bahas Soal Eksistensi Jiwa?

Oshii juga sedikit membahas tentang konsep yang mungkin diangkat di film ketiga ini. Salah satunya adalah soal eksistensi jiwa. Ia juga menyebut bahwa di dunia anime, karakter dan pengisi suara adalah dua entitas yang berbeda. Ini juga sempat menjadi tema di Ghost in the Shell 2: Innocence.

“Meskipun karakter-karakternya sama, suara mereka bisa berubah di Innocence. Kalau di live-action, hal seperti ini lebih sulit. Motoko dan Batou hanya bisa benar-benar eksis dalam dunia anime. Di animasi, lebih mudah untuk memasukkan emosi ke dalam karakter.”

Buat yang belum tahu, dua film klasik Ghost in the Shell lagi tayang ulang di Jepang sejak 28 Februari kemarin. Di acara bincang-bincang yang sama, Akio Otsuka (pengisi suara Batou) juga berbagi beberapa pandangannya, termasuk bahwa dia mau jadi cyborg asal tetap bisa mempertahankan jati diri dan ingatannya. Oshii sendiri mengungkapkan bahwa ia melihat banyak kesamaan antara dirinya dan… seekor anjing.

Selain itu, Oshii dan Otsuka juga menyebut karakter yang menurut mereka paling mirip dengan diri mereka. Oshii memilih Aramaki, sementara Otsuka memilih Batou.

Ghost in the Shell 2: Innocence Kembali ke Bioskop dalam Versi 4K!

Di luar Jepang, Ghost in the Shell dan Ghost in the Shell 2: Innocence telah diakuisisi oleh GKIDS untuk didistribusikan di Amerika Utara. Begini deskripsi resmi mereka untuk Innocence:

“Di tahun 2032, batas antara manusia dan mesin nyaris tak bisa dibedakan lagi. Serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh android prototipe menarik perhatian Public Security Section 9, tim yang menangani kejahatan siber tingkat tinggi.

Anehnya, nggak ada satu pun keluarga korban yang menuntut. Hal ini menimbulkan kecurigaan tentang siapa yang benar-benar mengendalikan para android tersebut. Saat menyelidiki kasus ini, agen cybernetic Batou dan partner manusianya Togusa harus menjelajahi distopia teknologi yang dipenuhi preman Yakuza, hacker licik, birokrat pemerintah, dan kriminal korporat demi mengungkap kebenaran.”

Mamoru Oshii semakin memperdalam dunia Ghost in the Shell di Innocence, yang kini merayakan ulang tahun ke-20 dan kembali ke bioskop dalam remaster 4K yang memukau.

Sumber: Mantan Web

© 2004 Shirow Masamune/KODANSHA・IG, ITNDDTD

Baca Juga : Film Me & Roboco Rilis Visual dan Trailer Baru, Menampilkan Lagu Tema dari Ano!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *