Produser eksekutif Dragon Ball DAIMA, Akio Iyoku, akhirnya buka suara soal alasan kenapa Goku dan teman-temannya dibuat jadi kecil dalam anime ini. Dalam wawancaranya dengan Mantan Web, Iyoku menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan generasi yang sekarang sudah berusia 30-an dan lebih tua—mereka yang dulu tumbuh besar dengan Dragon Ball dan sekarang punya anak.
“Kami ingin membuat anime yang bisa ditonton bersama oleh orang tua dan anak-anak. Mereka adalah generasi yang dulu nonton Dragon Ball GT pas masih kecil. Dengan pemikiran itu, kami mulai dari konsep menciptakan seri baru yang punya vibe seperti GT,” ujar Iyoku. Ia juga menambahkan bahwa DAIMA bisa jadi titik awal bagi mereka yang baru pertama kali nonton Dragon Ball.
Ide untuk mengecilkan semua karakter, menurut Iyoku, datang langsung dari sang kreator, Akira Toriyama. “Tujuan utama anime ini adalah menjangkau lebih banyak penonton. Dan kalau dipikir-pikir, dengan membuat Goku lebih kecil, akses untuk penonton baru jadi lebih luas. Awalnya, saya nggak pernah kepikiran kalau semua karakter bakal dibuat kecil, tapi tentu saja, itu adalah ide dari Sensei (Toriyama),” katanya.
Iyoku juga menambahkan, “Kalau GT punya arti Grand Touring, di DAIMA kami juga mencoba menggambarkan petualangan yang seru. Alurnya bakal beda dari Dragon Ball Super, di mana Goku terus meningkatkan kekuatannya. Meski Goku jadi kecil, melihat dia bertarung dengan lincah sambil menggunakan Power Pole bakal terasa segar dan memberikan nuansa berbeda dari Super.”
Dragon Ball Daima Resmi Masuk Kanon, Super Saiyan 4 dari GT Ikut Dibawa
Kaitan antara Dragon Ball DAIMA dan GT bukan cuma soal Goku yang jadi kecil. Salah satu transformasi paling ikoniknya, Super Saiyan 4, tetap jadi bagian dari ceritanya. Bahkan, momen viral saat Goku dalam bentuk anak-anak berubah jadi Super Saiyan 4 akhirnya dikalahkan oleh kembalinya versi dewasa, yang sukses mengalahkan Gomah dengan gaya epik khasnya.
Dalam wawancara lain, Iyoku mengungkap bahwa proses pengembangan DAIMA sudah dimulai sekitar enam tahun lalu. Awalnya, mereka nggak menyangka kalau Toriyama bakal terlibat sedalam ini, tapi karena antusiasmenya yang besar, dia akhirnya ikut menulis cerita serta mendesain karakter dan elemen dunia di DAIMA. Beberapa di antaranya termasuk goldfish warp mecha dan latar dunia Demon Realm.
Iyoku juga mengonfirmasi bahwa DAIMA merupakan kelanjutan dari Majin Buu Saga dan menjadi kesempatan bagi Toriyama untuk mengeksplorasi ide-ide yang mungkin sudah lama ada di pikirannya. Sebagai bentuk penghormatan, episode terakhir Dragon Ball DAIMA ditayangkan bertepatan dengan peringatan kepergian Toriyama.
Daftar Seiyuu Jepang di Dragon Ball Daima
Anime ini menampilkan beberapa pengisi suara legendaris Dragon Ball dan beberapa nama baru:
- Masako Nozawa sebagai Son Goku
- Yudai Mino sebagai Vegeta
- Tomohiro Yamaguchi sebagai Piccolo
- Mai Nakahara sebagai Bulma
- Aki Kanada sebagai Krillin
- Yumiko Kobayashi sebagai Supreme Kai
- Fairouz Ai sebagai Panzy
- Koki Uchiyama sebagai Glorio
- Showtaro Morikubo sebagai Gomah
- Junya Enoki sebagai Degesu
- Yoko Hikasa sebagai Dr. Arinsu
- Tomokazu Seki sebagai Majin Kuu
- Fukushi Ochiai sebagai Majin Duu

Anime ini ditayangkan di Crunchyroll dan Netflix. Sinopsis resminya dari Crunchyroll berbunyi:
“Goku dan kawan-kawan sedang menjalani kehidupan damai sampai tiba-tiba mereka berubah menjadi kecil karena suatu konspirasi! Setelah menyelidiki penyebabnya, mereka menemukan bahwa jawabannya mungkin ada di dunia yang disebut Demon Realm. Saat itulah, seorang Majin misterius bernama Glorio muncul di hadapan mereka.”
Sumber: Mantan Web
©BIRD STUDIO/SHUEISHA, TOEI ANIMATION
Baca Juga : Anime A Tale of the Secret Saint Diumumkan, Shion Wakayama Jadi Pengisi Suara Utama
